Prof. Dr. Din Syamsuddin : ” Tidak Benar Bila Saat Ini Bangsa Indonesia Sedang Baik Baik Saja..”

 NASIONAL

LINTASSOLORAYANEWS.COM / KLATEN – Sekitar seribu orang warga muhammadyah dari wilayah kecamatan Klaten Utara dan sekitarnya hari Senin (25/12/2023) pagi menghadiri Pengajian Akbar ” Refleksi Akhir Tahun 2023 ” yang diselenggarakan oleh Angkatan Muda Muhammadyah (AMM) Kecamatan Klaten Utara dengan mengambil lokasi di Gedung Pertemuan “Gema Nusa” desa Belangwetan kecamatan Klaten Utara.

Pada kegiatan pengajian akbar hari ini, hadir sebagai pembicara yaitu Prof. Dr. HM Din Syamsuddin, mantan Ketua PP Muhammadyah dan HM. Syukri Fadholi, Penggagas dan Pendiri Partai Ummat bersama Prof. Dr. Amin Rais dan juga mantan Walikota Yogyakarta.

Dalam uraiannya Prof. Dr. Din Syamsuddin menyampaikan, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tidak dapat dipisahkan antara agama dan politik. Ketika kita memilih calon pemimpin haruslah sosok atau figur yang memenuhi syarat sesuai yang diamanahkan dalam Al Qur’an.

Selanjutnya Din Syamsuddin juga menyampaikan, saat kondisi bangsa Indonesia sedang tidak baik baik saja. Saat ini sedang terjadi penyimpangan terhadap UUD 1945 yang asli, dimana di situ ada Pancasila yaitu sila ke empat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan permusyawaratan perwakilan.

” Jadi apa yang diungkapkan oleh presiden Jokowi bahwa saat ini Indonesia sedang baik baik saja itu tidak benar menurut saya. Faktanya, saat ini polarisasi atau keterbelahan dalam masyarakat masih terjadi dan makin parah. Terjadi perpecahan dalam masyarakat, antara massa pendukung perubahan dan keberlangsungan dengan pendukung kelanggengan kekuasaan…” ungkapnya.

” Saat ini juga sedang terjadi, kekuasaan tidak ada di tangan rakyat tetapi ada di tangan oligharki.  Baik itu oligharki ekonomi maupun oligarki politik..” lanjut Din Syamsuddin.

Lebih jauh Din Syamsuddin menyampaikan, adanya informasi tentang dugaan pasangan calon presiden dan wakil presiden yang sangat berambisi untuk memenangkan pemilihan presiden dan wakil presiden dengan menggunakan segala cara.

” Bila informasi itu benar, kehidupan demokrasi akan terancam. Kehidupan berbangsa dan bernegara akan sangat tidak menentu. Maka kita perlu melakukan investigasi dan validasi terhadap informasi tersebut. Dan juga terkait dengan keberpihakan aparat TNI, Polri maupun birokrasi bahkan sampai Kepala Desa…” jelas Din Syamsuddin.

Terkait dengan calon pemimpin yang saat ini sedang berkompetisi dalam ajang pemilihan presiden dan wakil presiden, Din Syamsuddin menyampaikan harapannya agar warga masyarakat melihat rekam jejak calon yang akan dipilihnya. Baik rekam jejak pengalamannya di bidang pemerintahan maupun kapasitasnya sebagai calon pemimpin bangsa yang besar.

” Masa bangsa Indonesia yang merupakan bangsa besar ini mau dipimpin oleh orang yang masih minim pengalaman dalam memimpin dan mengelola wilayah…” ungkap Din Syamsuddin. (Jon’s)

Author: 

Related Posts

Leave a Reply