Penambang Tanah Urug Tol Tidak Penuhi Janji, Warga Bangun Portal Cegah Truk Masuk Area Penambangan

 DAERAH

LINTASSOLORAYANEWS.COM / KLATEN – Ratusan warga dari dua desa di kecamatan Gantiwarno yaitu desa Ngandong dan desa Kragilan serta satu desa di wilayah Kapanewon Gedangsari Kabupaten Gunungkidul yaitu desa Serut, hari Jum’at (2/02/2024) mengikuti aksi orasi terkait musibah tanah longsor dan banjir yang dialami warga dukuh Bometen desa Ngandong kecamatan Gantiwarno sebagai akibat talud jalan jebol karena dilalui oleh truk pengangkut tanah urug proyek jalan tol Solo – Jogja yang ditambang di dukuh Rejosari desa Serut Kapanewon Gedangsari kabupaten Gunungkidul .

Selain tanah longsor dan banjir, warga dukuh Bometen desa Ngandong ternyata juga tidak mendapatkan kompensasi atas kerusakan rumah tempat tinggalnya akibat tanah longsor dan banjir sebagai akibat dari proses penambangan dari pihak perusahaan penambang sebagaimana sudah menjadi kesepakatan antara warga desa Ngandong dengan  perusahaan penambang tanah urug tersebut.

Selain tidak memberikan kompensasi ke warga, perusahaan juga tidak melakukan perbaikan talud, jalan dan saluran drainase yang rusak akibat dilalui oleh ratusan truk pengangkut tanah urug setiap hari.

Oleh karena itu, hari ini warga desa Ngandong membangun portal di tengah jalan sebagai bentuk protes kepada perusahaan penambang yang tidak memberikan kompensasi dan tidak melakukan perbaikan talud jalan dan saluran drainase. Dengan dibangunnya portal tersebut truk truk pengangkut tanah urug tidak bisa melewati jalan masuk ke area pertambangan.

” Jalan ini akan kita portal sampai perusahaan memenuhi kewajibannya memberikan kompensasi kepada warga, memperbaiki talud, jalan dan saluran drainase yang rusak oleh karena beban berat yang diangkut oleh truk truk yang melewati jalan desa Ngandong..” ungkap Madya, Koordinator Aksi.

Camat Gantiwarno, V. Retno Setyaningsih yang hadir memantau jalannya aksi warga kepada Lintassolorayanews.com menyatakan, aksi yang dilakukan oleh warga desa Ngandong ini sebagai bentuk protes atas ketidak pedulian perusahaan penambang atas berbagai kerusakan yang terjadi atas bangunan fasilitas umum di desa Ngandong. Dulu ada kesepakatan antara perusahaan dengan warga desa Ngandong, dimana perusahaan akan memberikan kompensasi terhadap semua kerusakan rumah dan bangunan yang diakibatkan oleh proses penambangan. Perusahaan juga sanggup memperbaiki jalan desa, talud dan saluran drainase yang rusak oleh karena aktifitas truk truk pengangkut tanah urug.

” Tetapi ternyata sampai hari ini, perusahaan tidak memenuhi komitmennya, makanya warga hari ini menagih janji perusahaan tersebut. Yang penting aksi hari ini berjalan tertib dan tidak ada aksi anarkis. Saya hanya memantau saja..” jelas Retno Setyaningsih.

Terlihat hadir mengamankan jalannya aksi hari ini Kapolsek Gantiwarno, Iptu Suprihadi beserta jajarannya, beberapa personil dari Koramil Gantiwarno. Tampak hadir juga Kepala Desa Ngandong, Kunto Widyatmoko,  Kepala Desa Kragilan, Surajo dan Kepala Desa Serut, Sugiyanto. (Jon’s)

Author: 

Related Posts

Leave a Reply