LINTASSOLORAYANEWS.COM / KLATEN – Salah seorang warga desa Buntalan kecamatan Klaten Tengah bernama Boy Sar Harto Raharjo (62) meminta pihak Polres Klaten segera menindak lanjuti laporan tentang peristiwa pemukulan yang dialaminya pada hari Senin (7/4/2025) malam di terminal bus Ir. Sukarno Klaten yang dilakukan oleh seorang warga Gergunung Klaten Utara berinisial SS (51).
Kepada Lintassolorayanews.com Boy Sar menyatakan, peristiwa pemukulan tersebut berawal dari saat SS hendak memarkir mobilnya di area parkir terminal bus Ir Sukarno Klaten.
Saat itu seorang juru parkir bernama Agus Sumanto (42) warga Srago Cilik desa Mojayan Klaten Tengah sedang mengatur parkir di lokasi tersebut.
“Begitu turun dari mobil, SS dengan sikap arogan menyebut ini parkir ilegal dan meminta karcis parkir ke saya. Karena dia tidak membayar, saya hanya tunjukkan karcis parkir saja. Kemudian dia minta bertemu dengan bos saya, dan juga menghampiri resepsionis dan membentak pegawai resepsionis terminal minta Nomor Induk Pegawai (NIP) semua pegawai di terminal Ir Sukarno ini..” ujar Agus Sumanto kepada Lintassolorayanews.com.
Selang beberapa waktu datanglah koordinator parkir dan ketertiban terminal Ir Sukarno Klaten, Boy Sar. Boy Sar langsung menemui SS dan terjadilah perbincangan dengan SS seputar penarikan uang parkir di terminal bus Ir Sukarno Klaten yang oleh SS dianggap ilegal. Kemudian Boy Sar menanyakan kapasitas SS sebagai apa kok menganggap parkir di terminal bus Ir Sukarno sebagai parkir ilegal dan juga meminta identitas SS serta ingin mengambil foto selfie mereka berdua. Tetapi SS menolak dan justru kemudian melakukan pemukulan tiga kali di wajah Boy Sar. Peristiwa pemukulan tersebut sempat terekam oleh kamera CCTV terminal bus Ir Sukarno Klaten.
Kemudian Boy Sar melakukan visum di RS Bagas Waras dan selanjutnya melaporkan tindakan pemukulan terhadap dirinya tersebut ke Polres Klaten.
Saat ditemui Lintassolorayanews.com, Boy Sar menyampaikan harapannya agar laporan tentang penganiayaan yang dialaminya segera diproses oleh Polres Klaten.
” Saya mohon polisi segera menindak lanjuti laporan saya. Terus terang saya masih trauma dengan kejadian tersebut. Dan rahang saya juga masih terasa sakit sampai saat ini..” ujar Boy Sar. (Jon’s)